Senin, 31 Januari 2011

Percikan Noda dalam Dakwah

Kesadaran untuk berdakwah kian hari kian disadari kaum muslimin, mereka mulai menyadari bahwa kenikmatan Islam itu tidak hanya sekedar untuk dikonsumsi oleh individu dan memang harus di tularkan kepada saudara-saudara kita, baik muslim maupun nonmuslim.Da’wah atau menyeru kepada Allah swt merupakan sebuah kewajiban berdasarkan firman Allah swt :

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. An Nahl : 125)

“Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata,” (QS. Yusuf : 108)

Secara berjama’ah pun diserukan Allah kepada Umat Islam untuk melaksanakaknnya, dapat kita kutip didalam firman-Nya :
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al Imran : 104)

Apalagi sekarang problem yang melanda umat sangat multidimensi, semua elemen umat dapat merasakan begitu banyaknya problem yeng mereka hadapi mulai dari masalah Aqidah, sosial, perpolitikan, pendidikan dan masih banyak problem yang lain. Islam yang identik dengan ibadah ritual belaka, kini mulai dipertanyakan sebagai agama yang paripurna. Dimanakah kesempurnaan Islam ? lambat laun umat pun menyadari bahwa bahwa Islam itu benar-benar agama yang paripurna yang segenap aspek kehidupan diatur di dalamnya.
Ide Syariah Islam harus diterapkan secara totalitas dalam bingkai Daulah Islam, bak bola salju kian hari kian membesar dan mendapatkan respon positif Umat Islam. Semua itu tentu saja ada yang menyampaikannya sehingga gelora Syariah Islam dapat dirasaan oleh semua elemen umat baik Islam maupun non Islam, karena memang Islam itu rahmat untuk semua bukan hanya umat islam yang akan sejahtera ketika Syariat Islam ini diterapkan secara keseluruhan, tetapi juga untuk non Islam akan sejah tera didalam naungan Islam, orang yang menyangkal bahwa islam itu tidak cocok untuk bangsa indonesia yang multikultural, berarti mereka tidak pernah membaca sejarah ketika islam mampu menanungi 2/3 benua, pada saat itu lebih meltikultural dari bangsa indonesia dan nyatanya mereka sejahtera didalam naungan Islam.
Semangat berdakwah yang segitu besar melanda umat Islam saat ini , tentunya harus dijaga agar api dakwah tetap menyala dan tentunya mendapatkan Ridho dari Allah, serta Agar dakwah kita tidak ternoda dari beberapa hal yang akan melunturkan nilai dakwah kita disisi Allah SWT yaitu denagan senantiasa menjaga noda noda didalam dakwa sperti kuranganya kesopanan kita dalam berdakwah, kesombongan, kebohonagan, dan mungkin masih banyak lagi noda didalam dakwah yang harus senantiasa kita cuci agar tidak melunturkan nilai dakwah kita disisi Allah SWT
Wahai jiwa yang hina, hisablah diri sebelum dihisab. Biarlah hina dihadapan makhluk tapi jangan hinakan diri pada Allah
Dengan merekalah kita bisa berbagi perasaan suka dan duka didalam lapangan da’wah yang menjadi bunga-bunganya yang kelak akan kita cium harumnya di surga Allah swt.
Wallahu A’lam

0 komentar:

Posting Komentar

Open Panel

Terima kasih Atas Kunjungan Anda Semoga Bermanfat