Kamis, 08 Juli 2010

Beberapa yang harus diperhatikan dalam walimah




Di kehidupan yang serba sekuler seperti sekarang ini banyak kaum muslimin yang kurang memperhatikan syariat islam sebagai standar melakukan segala aktivitas bahkan terlalu lamanya berada di system sekuler ini kebiasaan yang selama ini mereka lakukan dijadikan sebagai hukum, padahal realita itu tidak bisa dijadikan sebagai hukum. Standar aktivitas kita ya Cuma halal dan haram, kalau itu bertentangan dengan Syariat Islam ya tetap haram, begitu pula dengan Walimah pernikahan, apakah hukum mengadakannya ? setrta apa saja yang harus kita perhatikan ?



Apakah hukum mengadakan walimah ?

Jumhur ulama mengatakan bahwa mengadakan acara walimah pernikahan adalah sunah muakkadah. Dalilnya adalah hadits-hadits Rasulullah SAW berikut ini:

Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Baarakallahu laka, Lakukanlah walimah meskipun hanya dengan seekor kambing (HR Muttafaqun alaih)

Dari Buraidah ra. berkata bahwa ketika Ali bin Abi Thalib melamar Fatimah ra., Rasulullah SAW bersabda, "Setiap pernikahan itu harus ada walimahnya." (HR Ahmad 5/359)

Al-Hafiz Ibnu Hajar mengomentari hadits ini dengan ungkapan la ba'sa bihi

Kapan Waktu Penyelenggaraan ?

Tidak ada batasan tertentu untuk melaksanakan walimah, namun lebih diutamakan untuk menyelenggarakan walimah setelah dukhul, yaitu setelah pengantin melakukan hubungan seksual pasca akad nikah. Hal itu berdasarkan apa yang selalu dilakukan oleh Rasulullah SAW, di mana beliau tidak pernah melakukan walimah kecuali sesudah dukhul.

Apa saja yang harus kita perhatikan

Dalam prakteknya, sering kita dapati orang begitu semangat untuk mengadaan walimah sehingga terkadang sampai melewati batas kewajaran dan mulai memasuki wilayah yang sebenarnya tidak lagi sesuai dengan rambu-rambu syariah.

Perintah walimah dengan makan-makan tentu tidak berarti kita dibenarkan untuk menghambur-hamburkan harta. Sebab orang yang menghambur-hamburkan harta termasuk saudaranya syetan.

Jangan Berlebihan

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS Al-Isra`: 27)

Bukan Untuk Gengsi

Apalagi bila tujuannya sekedar gengsi dan ingin dianggap sebagai orang yang mampu, padahal semua itu dengan berhutang. Tidak perlu mengejar gengsi dan sebutan orang, juga jangan merasa menjadi dianggap pelit oleh orang lain. Kita keluarkan harta untuk walimah semampunya dan sesanggupnya. Kalau tidak ada, tidak perlu diada-adakan. Sebab yang penting acara walimahnya bisa berjalan, karena memang anjuran dari Rasulullah SAW.

Dalam kenyataannya, hal yang termasuk perlu kita kritisi adalah sikap mengharapkan adanya uang di amplop yang diselipkan para tamu. Bahkan dengan tidak malu-malu dituliskan di kartu undangan sebuah pesan yang intinya tamu jangan bawa kado, tapi bawa uangnya saja. Biar tidak tekor alias rugi.

0 komentar:

Posting Komentar

Open Panel

Terima kasih Atas Kunjungan Anda Semoga Bermanfat