Rabu, 18 Mei 2011

Siapakah Tuhan langit dan Bumi ?

Merupakan fitrah manusia menginginkan kebahagiaan, kemakmuran besertapula kedamaiaan, kalau kita ingin mengadakan surve tentang pernyataan ini bisa kita coba, setiap kita bertemu orang kita bisa tanya mereka menginginkan kesedihan atau kebahagiaan ? mengingkan kemakmuran atau kesengsaraan ? mereka menginginkan negeri yang penuh konflik atau negeri yang penuh dengan kedamaiaan ? pasti mereka menginginkan kebahagiaan karena itu merupakan firah manusia, dan kalau ada orang menginginkan keburukan berarti orang tersebut perlu dipertanyakan keeksistensinya sebagai manusia, atau bisa saja terindikasi gangguan setan, karena setan selalu menginginkan keburukan, bahkan telah berjanji kepada Allah tidak akan berhenti untuk mengganggu manusia sebelum hari kiamat tiba.
Namun kebanyakan kebahagiaan yang mereka inginkan dengan tindakan yang dilakukan tidak sesuai, mereka menginginkan problem kemiskinan di negeri ini segera terentaskan, namun apa yang mereka lakukan, sistem ekonomi kapitalis yang berazas harus mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan kerugian yang sekecil-kecilnya, yang tidak lagi memandang halal dan haram, bisa kita lihat aktivitas riba terjadi dimana-mana, bisnis pornografi dan porno aksi sekarang menjadi lahan bisnis yang sangat menggiurkan keuntungannya dan apa yang dilakukan pemerintah ? tidak ada tindakan yang serius untuk mencegahnya, semua kekayaa negeri ini dijual ke asing karena pengelolaan sistem ini memberi peluang untuk itu dan nyata-nyata membawa kesengsaraan tidak ditinggalkan, faham Demokrasi-kapitalis, Ham, Liberalisme , Skulerisme dan faham-faham sesat lainnya, kalau kita amati belum ada sejarah di dunia ini yang pernah member leteratur bahwa sistem Skuler-Kapitalisme membawa kemakmuran dan kesejahteraan, maka ketika kita menginginkan kedamaiaan dan kemakmuran segera tinggalkan jauh-jauh faham sesat tersebut.
Dalam Sistem ini menyatakan bahwa yang membuat aturan, hukum diserahkan kepada manusia, manusia dalam sistem ini di posisikan sebagai Tuhan sebagai pembuat hukum padahal Allah telah berfirman :
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ? (Al Maidah : 50 )
Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah." Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?." Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa."(Ar Ra’d : 16)
Sebagai manusia yang selalu menggunakan akal untuk berfikir cemerlang tentunya akan selalu mengaitkan antara otak, fakta, panca indra dan informasi sebelumnya yang telah kita dapat, berfikir cemerlang ini tentusanya akan mengetahui hakikat diciptakannya manusia, untuk apa manusia diciptakan ? darimana manusia ini ? dan akan kemana mereka setelah mati, setelah problem mendasar ini terselesaikan maka manusia tersebut dapat dikatakan sudah berfikir secara cemerlang.
Dan tentunya tidak akan ada lagi Tuhan-Tuhan hasil dari pemikiran manussia yang akan kita agung-agungkan melebihi derajat Allah sebagai sang pencipta manusia beserta dengan segala makhluk-Nya.

0 komentar:

Posting Komentar

Open Panel

Terima kasih Atas Kunjungan Anda Semoga Bermanfat