Kamis, 26 Agustus 2010

Sebagi Pribadi Muslim Pandai Memanfaatkan Harta



Islam mengajarkan bahwa Allah SWT sebagai pencipta tidak akan pernah meninggalkan makhluknya, selain sebagai Sang Pencipta Allah sangat sanyang kepada manusia sebagai sang makhluk yang notabene lemah diberikannya seperangkat aturan yang akan membawa manusia kepada keselamatan, karena Allah Sang Maha Pengatur manusia beserta semua makhluknya. Allah SWT akan selalum bersama makhuknya. Dari dulu sampai sekarang sudah terbukti, Allah selalu mengabulkan doa menusia , Allah selalu memberi nikmat, hidayah dan rahmat-Nya kepada manusia, meskipun kepada orang-orang tertentu sesuai dengan kehendak-Nya. Allah memberi rezeki kepada manusia dengan kadar yang berbeda, ada yang benyak dan adapula yang diberi sedikit.
Sebagai pribadi muslim yang mengetahi bahwa Allah adalah Sang Pencipta manusia sekaligus Sang Pengatur Manusia tentunya akan menyadari bahwa segala yang ada didunia ini adalah milik Allah semata, manusia hanya meneruskan ciptaan-Nya berdasarkan kemampuan yang dimiliki manusia, tentu saja dengan segala keterbatasan, karena manusioa adalah makhluk Allah yang memiliki keterbatasan dan kelemahan, sesuai dengan fitrahnya, manusia memang makhluk yang lemah dan karenanya itu dengan kasih sayangnya Allah, manusia diberi sebuah aturan yang akan yang akan menuntun manusia kepada kebenaran dan jalan yang terang yang dikemas didalam sebuah kitab suci yaitu Al Quran, sesuai dengan firman-Nya :
Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (QS Ibrahim :1 )
Ayat di atas menunjukkan bahwa Al Quran adalah sebuah lentera yang mempunyai cahaya yang tidak tertandinggi untuk menerangi manusia yang berada di dalam kekgelapan agar menemukan titik terang dan jalan kebenaran sehingga tidak tersesat menjalani hidup di dunia yang fana ini yang penuh sekali dengan cobaan yaitu dengan mengamalkan isia yang terkandung di dalam Al Quran.
Di dalam ayat yang lain Allah telah menjelaskan secara jelas bahwa wanita yang cantik, anak-anak, harta yang melimpah ruah berupa emas, perak, permata, binatang ternak dan sawah-sawah yang luas adalah kesenagan dunia semata yang sifatnya sesaat.
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(Ali Imran:14)
Ketika kita maninggal semua kesenangan tersebut kita tinggalkan, yang hanya kita bawa di kuburan adalah tiga lapis kain kafan yang kita kenakan. Anak, istri dan harta benda beserta segala kekayaan yang kita miliki tidak ikut dikubur bersama kita apalagi kita bawa keakhirat, anak istri dan sanak saudara hanya akan menangis atas kepargian kita, sedangkan harta benda dan beserta kekayaan lainnya akan diwariskan kepada sanak keluarga kita dan yang lebih penting lagi adalah segala yang kita miliki akan di hisab Allah di Akhirat.
Lantas apa yang akan kita bangagakan dari hartata benda beserta kekayaan yang kita miliki ? kehidupan di dunia dengan segala kenikmatan dan kemegahan hanyalah bersifat sesaat, sedangkan kehidupan yang kekal abadi hanyalah di akhirat.
Harta benda yang kita miliki adalah anugrah dari Allah SWT, kita bisa makan, minum, dan membeli baju¸ mempunyai sepeda motor, mobil dan sawah ladang serta emas permata, perak, intan berlian. Akan tetapi anugrah Allah SWT yang berupa harta benda tersebut haruslah digunakan dijalan kebenaran yaitu menafkahkan di jalan Allah, bukan di jalan kemaksiatan dan kemungkaran.
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allahadalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.(QS.Al Baqoroh : 261)
Ayat di atas menegaskan bahwa orang yang menafkahkan di jalan Allah SWT. Allah akan membalas orang yang demikian dengan pahala yang berlipat ganda, harta yang dinafkahkan di jalan Allah di ibaratkan dengan sebutir benih yang tumbuh menjadi tujuh butir dan pada setiap butir tumbuh menjadi sertus lagi. Sesungguhnya sangat berlimpah. Subhanallah, masihkah kita menyimpan harta kita dan tiak menafkahkannya di jalan Allah, apalagi mempergunakan harta tersebut di jalan kemaksiatan. Naudzubillah.
Sebagai seorang pribadi muslim yang cerdas tentunya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang luar biasa tersebut, ketika kita mengetahui bahwa Allah SWT selain sebagai Sang Pencipta dan Sang Pengatur, sungguh sangat sombonganya diri kita jika kita dalam beraktivitas mengabaikan aturan-aturan Allah dan menggunakan aturan buatan manusia.
Dalam masalah kekayaan yang kita miliki, Allah tidak hanya sekedar mempertanyakan hasil yang telah kita capai, tetapi Allah juga mempertanyakan bagaimanakah cara kita mendapatkan harta tersebut, oleh karena ini marilah kita senantiasa berpegang teguh terhadap segala aturan-Nya. Wallahu a’lam bi sawab

0 komentar:

Posting Komentar

Open Panel

Terima kasih Atas Kunjungan Anda Semoga Bermanfat