Rabu, 27 April 2011

Serpihan Cahaya Islam




Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS.An Nuur : 35 )
Cahaya matahari yang selalu menyinari Bumi beserta dengan segala isinya ini memiliki peranan yang sangat-sangat penting sekali, pepohonan dan tumbuh-tumbuhan yang membentang luas di bumi ini semuanya memerlukan sinar matahari untuk dapat hidup, begitupula manusia sangat-sangat memerlukan makanan untuk dapat hidup dan makanan itu kita dapat dari tumbuhan karena kita memang tidak bisa membuat makanan sendiri, seperti itulah salah satu aspek peran penting dari cahaya matahari yang senantiasa kita rasakan kehangatannya.
Islam Sebagai agama yang diturunkan Allah SWT, memiliki peran yang sangat-sangat luar biasa bagaikan cahaya matahari yang senantiasa menerangi kehidupan ini, ketika Islam turun, penduduk makkah dapat langsung merasakan kehangatan cahaya Islam yang telah dibawakan oleh Rasul SAW, dengan sangat tegas Islam berangsur-angsur menghilangkan praktek keji penduduk Makkah yang selalu mengubur bayi perempuan hidup-hidup karena dianggap aib. Begitulah salah satu serpihan kecil cahaya dari Islam yang telah menyinari penduduk jahiliah makkah.
Ketika Rasul SAW Hijrah ke Madinah, dan di Madinah beliau berhasil menegakkan institusi Islam yang dapat menerapkan Syariat Islam secra totalitas maka cahaya islam benar-benar mampu menerangi penduduk madinah dan bahkan sampai ke bergai kerajaan orang-orang kafir dengan aktivitas Dakwah dan Jihat karena memang Islam sejatinya diturunkan oleh Allah SWT sebagai rahmat untuk seluruh alam.
Namun, bagaimanakah Cahaya Islam sekarang ? apakah mampu menerangi kehidupan kaum Muslimin yang dulu benar-benar dapat di rasakan secara utuh dalam bingkai Negara ? tentu saja tidak, karena Daulah Islam sekarang telah runtuh bahkan hamper Se Abad umat islam tidak merasakan cahaya Islam secara utuh. Sekarang kita hanya mampu merasakan hangatnya serpihan-serpihan cahaya Islam dalam kehidupan Individu kita. Sebagai pribadi-pribadi muslim yang menginginkan kembali kehangatan Islam, sehingga Cahaya Islam mampu bersinar menyinari relung-relung bumi, maka dengan tekat dan semangat yang kuat marilah kita tegakkan kembali Daulah Islam. Allahuakbar..!!!
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. An Nuur : 55)



Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.

0 komentar:

Posting Komentar

Open Panel

Terima kasih Atas Kunjungan Anda Semoga Bermanfat