Minggu, 13 Februari 2011

Menengok Pengorbanan Para Sahabat

Kita mungkin pernah mendengar kisah Abdurrahman bin Auf saudagar kaya raya yang tidak pernah bosan mengorbankan harta kekayaannya di jalan Allah SWT, Kholid bin walid sang panglima perang yang gagah berani yang telah mengorbankan jiwa dan raganya di jalan Allah SWT telah diriwayatkan oleh Al Mubarok dan Abu Nu’ain bahwa beliau lebih menyukai malam yang sangat dingin dan bersalju, di tengah-tengah pasukan yang akan menyerang musuh pada pagi hari,

Berbicara tentang para sahabat Rasul SAW, mereka memiliki kisah tersendiri dan sangat mengesankan dalam hal pengorbanan mereka kepada Alah dan Rasulnya. Ada yang mengorbankan seluruh hartanya, mengorbankan fikiran, waktu dan tenaga serta sampai mengorbankan jiwa dan raganya, tidak ada tujuan lain selain untuk mendapatkan surga dan Ridho Allah SWT.

Kisah para sahabat Nabi SAW dalam berkorban di jalan Allah telah terukir dengan tinta emas yang tidak akan pernah luntur dan hilang ditelan masa sebagai contoh yang petut ditiru oleh kaum muslimin pada generasi sekarang.

dari pada menikmati indahnya malam pengantin bersama wanita yang beliau cintai atau dikabari dengan kelahiran anak laki-laki. Sahabat Harim bin Milham, pernah tertusuk tombak dalam peperangan, tombak itu lalu dicabut, darah pun bercucuran dari tubuhnya, akan tetapi ia malah berkata, demi Allah aku beruntung. diriwayatkan oleh Abu Nu’aim. Kisah Usman bin Madz’un yang rela dicukil matanya setelah menolak berada dalam perlindungan kaum musrikin dan lebih memilih berada dalam perlindunagn Allah, ketika itu pamannya Walin bin Mughiroh, berkata kepadanya, “Wahai keponakanku, dulu matamu sehat dan tidak seperti ini , karena engkau dalam perlindungan yang kuat.” Dengan lantang Ibnu Madz’un menjawab,”Demi Allah mataku yang sehat juga perlu merasakan apa yang pernah dirasakan mata-mata yang lain dijalan Allah aku berada dalam lindunagn yang lebih kuat darimu. Diriwayatkan Abu Nu’aim. Subhanallah, dan masih banyak lagi kisah-kisah para sahabat Nabi SAW untuk mendapartkan kemuliaan disisi Tuhannya dalam hal pengorbanannya yang sangat luar biasa.

Seperti itulah pengorbanan para Sahabat Nabi SAW, mereka bukan saja orang-orang yang siap dan rela berkorban, akan tetapi mereka telah menggadaikan sesuatu yang sangat berharaga dari diri mereka, yakni jiwa dan raga mereka. Dengan mengaharapkan surga dan Ridho-Nya.

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. (Ash Shaff : 10-12)

Di dalam firman Allah di atas telah dijelaskan oleh Allah bahwa perniagaan yang sangat luar biasa yang mampu menyelamatkan dari azab yang pedih dan bahkan dijanjikan Surga sebagai balasannya yaitu mengorbankan harta, jiwa dan raga kita di jalan Allah SWT.

Sebagai pribadi muslim yang mengarapkan surga dan ridhonya sepantasnya kita senantiasa mencontoh pengorbannan para sahabat. Seharusnya kita malu ketika kita berinfak namun yang kita bersembahkan adalah harta sisa kita, ketika kita berdakwah namun yang kita pergunakan adalah sisa-sisa tenaga dan waktu kita. Seharusnya kita malu, kita malu dengan pengoirbanan yang telah diperlihatkan oleh para sahabat Nabi SAW. Semoga kita tetap semangat berinfak dan berdakwah di jalan Allah dengan termotivasi pengorbannan yang para sahabat Nabi SAW. Wallahu A’lam

0 komentar:

Posting Komentar

Open Panel

Terima kasih Atas Kunjungan Anda Semoga Bermanfat